Semua sudah ku lakukan agar dapat perhatian dari Ayah, tapi
ayah tetap saja tidak peduli dengan ku. Ayah masih sibuk dengan bisnis nya dan
perusahaannya yang sangat banyak, sampai aku tidak diperhatikannya! Aku pun
tidak pernah dapat kasih saying dari ibu ku, karena waktu ku kecil ibuku sudah
meninggal kata ayah, aku besar mungkin karena kasih saying dari para pembantu
rumah tangga yang dipekerjakan oleh ayah! Apa jangan-jangan aku anak pemantu ?
mungkin saja !
Terakhir yang aku lakukan untuk dapat perhatian dari ayah
adalah pergi dari rumah selama 3 hari. Tapi,l ayah tidak mengetahuinya, dan
tidak peduli kalau aku tidak pulang.
Bagaimana beliau mau tahu ?
setiap pulang kantor pasti sudah larut malam, dan kalo berangkat kerja pasti
pagi buta biat tidak kena macet! Iya begitulah aku seperi diacuhkan!! Aku lebih senang diberada di luar
rumah, dari pada di rumah, aku sangat kesepian!
......
Teeeeeeeeeeeeetttttt….. (bunyi bel tanda istirahat)
“woy, lex! lo udah tau belom kalo kita libur selama seminggu ? “ kata Rian sahabat Alex dari SD
“emang ada acara apaan ?” mukanya biasa aja, serasa libur itu hal biasa
“gue juga kurang tau sih, ada acara apa, yang jelas dari hari senin ketemu senin kita libur. Anak-anak kelas aja udah ngerencanain jalan-jalan bareng ke bali, lo mau ikut ngga? “
“anak kelas semua ? masaaa sih ?” kata Alex ragu
“ya ngga semuanya sih, Cuma gue, Bara, Mitha, Angle, dan satu lagi Bela” Bela adalah cewe yang disukai Alex.
“ah serius lu Bela ikut? Emang dia boleh sama abangnya?” kataku
“bolehh, ikut aja lo” kata Rian maksa
aku pun mengiyakan ajakan Rian, dalam pikiran ku, ngapain juga aku dirumah yang sepi itu, mending aku bersenang senang dengan teman teman ku, lagi pula Daddy juga ngga akan marah dan peduli dengan ketiadaanku dirumah..
“woy, lex! lo udah tau belom kalo kita libur selama seminggu ? “ kata Rian sahabat Alex dari SD
“emang ada acara apaan ?” mukanya biasa aja, serasa libur itu hal biasa
“gue juga kurang tau sih, ada acara apa, yang jelas dari hari senin ketemu senin kita libur. Anak-anak kelas aja udah ngerencanain jalan-jalan bareng ke bali, lo mau ikut ngga? “
“anak kelas semua ? masaaa sih ?” kata Alex ragu
“ya ngga semuanya sih, Cuma gue, Bara, Mitha, Angle, dan satu lagi Bela” Bela adalah cewe yang disukai Alex.
“ah serius lu Bela ikut? Emang dia boleh sama abangnya?” kataku
“bolehh, ikut aja lo” kata Rian maksa
aku pun mengiyakan ajakan Rian, dalam pikiran ku, ngapain juga aku dirumah yang sepi itu, mending aku bersenang senang dengan teman teman ku, lagi pula Daddy juga ngga akan marah dan peduli dengan ketiadaanku dirumah..
……
Lelah bercampur gembira, karena didalam perjalanan ini aku
bisa lebih mengenal Bela. Bela adalah orang
yang sangat cantik, cerdas, fisik nya pun seperti model, aku sangat
menyukainya sejak kelas 1 SMA tapi aku tidak mempunyai keberanian untuk
menyatakan cinta padanya.
“kali ini aku akan menraktir
makan malam kalian..” seru ku
“waawww, makan gratisssssssss” kata Bara semangat
“Bela, kamu mau makan apa ?” kata ku selembut lembutnyaa..
“weessss, kok Bela doing yang ditanyain ?” sambut Angle
“kalo kamu mah, aku aja yang tanyain. Angle cantik kamu mau makan apa ?” kata Rian seperti lelaki gatel.
“ih ogah” kata Angel
Bela, Alex, Mitha dan Bara, menertawai sikap teman temannya itu.
“waawww, makan gratisssssssss” kata Bara semangat
“Bela, kamu mau makan apa ?” kata ku selembut lembutnyaa..
“weessss, kok Bela doing yang ditanyain ?” sambut Angle
“kalo kamu mah, aku aja yang tanyain. Angle cantik kamu mau makan apa ?” kata Rian seperti lelaki gatel.
“ih ogah” kata Angel
Bela, Alex, Mitha dan Bara, menertawai sikap teman temannya itu.
Karna perjalanan sangat jauh, kita butuk 3 kali untuk
transit agar sampai ketempat tujuan. Untunglah ada 3 orang laki laki yang bisa menyetir mobil,
kita pun bergantian untuk menyetir.
Tiba-tiba mobil kita tergelincir kedalam sungai yang
mengalir sangat deras. Kami pun terpisah pisah, aku dan teman teman ku terpisah
sangat jauh..
…..
Ketika aku membuka mata ku, aku melihat awan yang sangat
cerah. Dengan keadaan ku yang tidak memungkinkan untk berjalan, karna kaki ku
robek karena teores ranting pepohonan yang jatuh ke sungai yang lewati. Aku pun
tak kuat untuk membuka mataku, kepala ku sangat pusing, dan aku merasa bahwa
ada yang mengangkat badan ku, aku berfikir aku akan mati ..
Aku merasakan bahwa kepala ku sedang dipegang sesorang, saat
ku membuka mata, ada seorang wanita yang sedang mengobati kepala ku, aku tak
sadar bahwa aku memiliki luka yang sangat parah dibagian kepala ku.
“eh, kamu sudah bangun.” Kata ibu yang sudah menolongku.
“i.. iyaaa, kamu siapa ?” kata ku bingung sambil meringis kesakitan.
“nama ibu Asti, tadi pagi ibu menemukan kamu di tepi sungai, oh ya nama kamu siapa nak?” kata ibu Asti dengan lembut.
“makasih bu, sudah mau menolong saya, nama saya….” Aku berfikir sejenak, aku tak mau memakai nama asli ku, karna aku ingin hidup seperti orang baru, dilingkungan baru.
“nakk…” kata ibu Asti menyadarkan ku
“oh ya bu, nama saya Ali bu “ kata ku sambil tersenyum garing.
“i.. iyaaa, kamu siapa ?” kata ku bingung sambil meringis kesakitan.
“nama ibu Asti, tadi pagi ibu menemukan kamu di tepi sungai, oh ya nama kamu siapa nak?” kata ibu Asti dengan lembut.
“makasih bu, sudah mau menolong saya, nama saya….” Aku berfikir sejenak, aku tak mau memakai nama asli ku, karna aku ingin hidup seperti orang baru, dilingkungan baru.
“nakk…” kata ibu Asti menyadarkan ku
“oh ya bu, nama saya Ali bu “ kata ku sambil tersenyum garing.
…
Sudah 3 hari aku disini, tanpa ingin mencari jalan pulang.
Yap, aku tak ingin pulang, buat apa aku pulang, sedangkan disini aku hidup
senang, diperhatikan dengan ibu yang sangat baik, dan menyayangiku seperti anaknya sendiri. Mungkin karna ibu Asti hidup
sendirian, dan tidak mempunyai anak, makanya aku dianggap seperti anaknya
sendiri.
“ibu, apakah ibu tidak kesepian tinggal didalam rumah ini sendirian ?” kata ku sambil
melahap makanan
“ibu memang sangat kesepian disini, tapi ibu tidak bisa berbuat apa apa lagi” kata ibu sambil merenung.
“maafkan saya bu, ibu jadi sedih” kata ku merasa bersalah
“ngga apa apa ko, dulu ibu mempunyai suami dan seorang anak laki laki, mungkin anak ibu seusiamu nak, dulu kami berlibur untuk merayakan ulang tahun anak ibu yang pertama, tapi sial mobil yang kami kendarakan ditbrak oleh tronrton yang sangat besar, ibu yang sedang menggendong putra, putra adalah nama anak ibu, putra malah terpental, ibu jatuh kesungai dan ……” ibu Asti tidak sanggup meneruskan ceritanya ia sudah berlinang air mata, aku pun dengan cepat memeluk bu Asti yang kupikir butuh pelukan untuk mencurahkan kegundahannya.
“ibu memang sangat kesepian disini, tapi ibu tidak bisa berbuat apa apa lagi” kata ibu sambil merenung.
“maafkan saya bu, ibu jadi sedih” kata ku merasa bersalah
“ngga apa apa ko, dulu ibu mempunyai suami dan seorang anak laki laki, mungkin anak ibu seusiamu nak, dulu kami berlibur untuk merayakan ulang tahun anak ibu yang pertama, tapi sial mobil yang kami kendarakan ditbrak oleh tronrton yang sangat besar, ibu yang sedang menggendong putra, putra adalah nama anak ibu, putra malah terpental, ibu jatuh kesungai dan ……” ibu Asti tidak sanggup meneruskan ceritanya ia sudah berlinang air mata, aku pun dengan cepat memeluk bu Asti yang kupikir butuh pelukan untuk mencurahkan kegundahannya.
Seusai cerita itu, bu Asti menanyakan , apakah aku tidak
mencari jalan pulang ? atau menghubingi orang tuaku, atau mencari teman temang
ku yang lain. Dan aku hanya menjawab aku akan mencarinya.
….
Saat aku menylakan tv, berita itu sangat mengaggetkan, muka
ku terpampang di acara berita, dan dituliskan orang hilang ! Aku langsung
mematikan tv sebelum ibu Asti melihatnya. Tapi siapa yang melakukan itu ? apa
ayahku ? tidak mungkin, bagaimana dia tahu aku hilang? Apa teman teman ku ?
apakah mereka semua selamat ? aku binguuuung!!
tiba tiba ibu Asti menghampiiri ku, dan mulai menanyakan sesuatu yang tidak ku duga sama sekali !
“Ali, apakah kamu benar benar tidak ingin mencari keluarga mu ? bukannya ibu mengusir, tapi ibu takut keluarga mu melapor ke polisi, karna kamu tidak ada kabar.” Kata ibu Asti
“aku ngga ingin pulang bu” kata ku jujur
“kenapa kamu ngga ingin pulang , apa kamu tidak kangen dengan ibu dan ayah mu?” kata bu Asti panic
“saya udah ngga punya ibu,bu. Sewaktu aku kecil ibu ku sudah meinggal kata ayahku. Sedangkan ayah ku sibuk dengan urusan bisnis dan perusahaanya. Aku tidak dianggap seperti anak, bahkan aku kabur dari rumah aja ayah ku tak tahu. Kata ku dengan hati dengki.
“coba kamu berbicara dengan ayah mu, siapa tau ayah mu akan berubah.” Kata bu Asti menasehati
“gimana mau ngomong bu? Ketemu aja saya jarang” kata ku..
….
tiba tiba ibu Asti menghampiiri ku, dan mulai menanyakan sesuatu yang tidak ku duga sama sekali !
“Ali, apakah kamu benar benar tidak ingin mencari keluarga mu ? bukannya ibu mengusir, tapi ibu takut keluarga mu melapor ke polisi, karna kamu tidak ada kabar.” Kata ibu Asti
“aku ngga ingin pulang bu” kata ku jujur
“kenapa kamu ngga ingin pulang , apa kamu tidak kangen dengan ibu dan ayah mu?” kata bu Asti panic
“saya udah ngga punya ibu,bu. Sewaktu aku kecil ibu ku sudah meinggal kata ayahku. Sedangkan ayah ku sibuk dengan urusan bisnis dan perusahaanya. Aku tidak dianggap seperti anak, bahkan aku kabur dari rumah aja ayah ku tak tahu. Kata ku dengan hati dengki.
“coba kamu berbicara dengan ayah mu, siapa tau ayah mu akan berubah.” Kata bu Asti menasehati
“gimana mau ngomong bu? Ketemu aja saya jarang” kata ku..
….
Ayah ku mempunyai banyak orang untuk mencariku, kenapa
sampai sekarang tidak ada yang menukan ku ? apakah ayah ku tidak mencari ku ?
apakah aku tidak tahu kalau aku habis kecelakaan ? apakah ayah ku tidak
menginginkan ku untuk pulang ? otak ku selalu membayangi itu semuaaa… aku tidak
bisa tidur nyenyak karna hal itu.
Saat ibu sedang pergi kepasar dan aku sendirian dirumah, ada
orang yang mengetuk pintu rumah ibu Asti, dengan sigap aku membuka pintu karna
aku piker itu ibu Asti……
DEG!!!!
Ayah ? tau dari mana aku disini ? gimana dia bisa sampai di
tempat ini ? banyak pertanyaan yang
ingin keluar dari mulut ku .. tapi aku masih tercengang, tidak percaya!
“kaget? Karena ayah bisa sampai sini dan menemukan mu “ kata
ayahku dengan laga berkuasa
“kenapa kamu tidak menghubungi ayah ? saat kamu kecelakaan ? kenapa? Apa ayah sudah tidak dianggap lagi ? kata ayah dengan nada yang sedikit keras dan tegas sampai saat ini aku masih terdiam, dan tidak sanggup berkata kata, sampai akirnya aku meledak.
“karna aku merasa tidak dianggap oleh ayah ku sendiri! Ayah lebih memikirkan bisinis dan perusahan, mungkin lebih beharga perusahan dari pada anak sendiri! Kata Alex menyindir
“Jaga mulut kamu, ayah tidak seperti itu” kata ayah sambil mengepal tangannya
“kenapa yah ? mau nampar ? mau mukul ? pukul aja yah, biar ayah puas” kata Alex menantang!
“kamu ini……” hamper menampar
“stop, aada apa ini ? kata ibu Asti yang baru pulang dari pasar dan melihat keributan dirumahnya.
“kenapa kamu tidak menghubungi ayah ? saat kamu kecelakaan ? kenapa? Apa ayah sudah tidak dianggap lagi ? kata ayah dengan nada yang sedikit keras dan tegas sampai saat ini aku masih terdiam, dan tidak sanggup berkata kata, sampai akirnya aku meledak.
“karna aku merasa tidak dianggap oleh ayah ku sendiri! Ayah lebih memikirkan bisinis dan perusahan, mungkin lebih beharga perusahan dari pada anak sendiri! Kata Alex menyindir
“Jaga mulut kamu, ayah tidak seperti itu” kata ayah sambil mengepal tangannya
“kenapa yah ? mau nampar ? mau mukul ? pukul aja yah, biar ayah puas” kata Alex menantang!
“kamu ini……” hamper menampar
“stop, aada apa ini ? kata ibu Asti yang baru pulang dari pasar dan melihat keributan dirumahnya.
Saat ia melihat ayah, ia kaget dan langsung menangis..
“kamu ? Tandra ?” kata ibu Asti sambil menangis mengenali ayahku, apalagi ini ? aku bingung!
“ia, bu, ini ayah saya, yang dulu pernah ceritakan ke ibu” kata ku
“jadi kamu Alex Saputra Tiandra?” kata ibu Asti menebak
“dari mana ibu tau nama lengkap ku ? kata ku sangat bingung, sedangkan ayahku masih diam seribu bahasa.
tanpa basa basi ibu Asti langsung memeluk ku seperti tidak pernah bertemu lama sekali. Aku tambah bingung, aku tak mengerti semua ini, sandiwara apa ini ? apa aku sedang bermipi?
“anakku, ibu sangat kangen sama mu nak” kata bu Asti aku tambah tak mengerti, kenapa ibu Asti memanngil ku anak ?
“Asti, kamu masih hidup ?” kata ayah ku dan memeluknya dengan penuh rasa kangen, aku terdiam dan mengikuti alur cerita ini.
“ia mas, aku masih hidup, anak kita sudah besar mas” kata bu Asti
“aku sudah mencari mu, kemana mana, tapi aku tidak menemukanm mu, aku kira kamu sudah …” ayah ku tidak sanggup berkata kata lagi, ia langsung memeluk ibu dan menangis..
“semua karena cinta, kita dipertemukan kembali” kata ibu Asti
“kamu ? Tandra ?” kata ibu Asti sambil menangis mengenali ayahku, apalagi ini ? aku bingung!
“ia, bu, ini ayah saya, yang dulu pernah ceritakan ke ibu” kata ku
“jadi kamu Alex Saputra Tiandra?” kata ibu Asti menebak
“dari mana ibu tau nama lengkap ku ? kata ku sangat bingung, sedangkan ayahku masih diam seribu bahasa.
tanpa basa basi ibu Asti langsung memeluk ku seperti tidak pernah bertemu lama sekali. Aku tambah bingung, aku tak mengerti semua ini, sandiwara apa ini ? apa aku sedang bermipi?
“anakku, ibu sangat kangen sama mu nak” kata bu Asti aku tambah tak mengerti, kenapa ibu Asti memanngil ku anak ?
“Asti, kamu masih hidup ?” kata ayah ku dan memeluknya dengan penuh rasa kangen, aku terdiam dan mengikuti alur cerita ini.
“ia mas, aku masih hidup, anak kita sudah besar mas” kata bu Asti
“aku sudah mencari mu, kemana mana, tapi aku tidak menemukanm mu, aku kira kamu sudah …” ayah ku tidak sanggup berkata kata lagi, ia langsung memeluk ibu dan menangis..
“semua karena cinta, kita dipertemukan kembali” kata ibu Asti
…..
Ternyata aku masih mempunyai ibu ? aku sangat senang
mendengar hal ini. Keluarga ku bersatu kembali, dan ibu Asti yang ternyata
adalah ibu kandung ku telah kembali dan tinggal bersama di istana ayah ku,
istana kami. Ayah ku sudah berubah, ia tidak sesibuk dulu, ia meluangkan
waktunya setiap sabtu dan minggu untuk berlibur bersama kami. Ibu ku sangat
memanjai ku. Kami juga sempat makan pagi dan malam bersama. Ibu dan ayah selalu
romantis di rumah dan aku semakin betah dirumah, kalau kemarin liburan gak
pernah mau dirumah, tapi sekarang aku menyisakan liburan ku bersama keluarga
ku.
Tapi sampai saat ini aku belum tau kabar dari teman teman ku
yang bersama ku tergelincir dimobil itu, bagaimana dengan Rian, Bara, Mitha,
Angle dan Bela? Bagaimana dengan mereka semua ? sampai sampai aku melupakan
mereka!
Saat sekolah masuk, berharap aku dapat mengetahui kabar
mereka.
dan orang yang pertama aku temui adalah Rian ia terlihat begitu murung..
“Rian, bagaimana keadaan mu ? baikah ? gimana dengan Bela dan yang lain? Kata ku yang begitu semangat, Rian masih diam seribu bahasa, mukanya tampak menerawang jauh.
“Rian jawab pertanyaan ku!” aku mulai memaksa, aku mencium ada yang tidak baik.
“Semua selamat…..” katanya , syukurlah aku mulai senang..
“tapi tidak dengan Bela,dia harus berobat di Amerika untuk menyembuhkan kelumpuhannya” katanya sedih
“ apaaaaaa? Dia lumpuh?” Aku langsung tidak bersemangat, rasanya aku ingin jatuh,
“cewe yang aku cintai lumpuh, aku tidak bisa menjaganya.. “
“jangan menyalahkan dirimu sendiri, dia baik baik saja, selama dia di Amerika kita bisa berhubungan lewat Skype” kaa Rian menyemangatiku ..
dan orang yang pertama aku temui adalah Rian ia terlihat begitu murung..
“Rian, bagaimana keadaan mu ? baikah ? gimana dengan Bela dan yang lain? Kata ku yang begitu semangat, Rian masih diam seribu bahasa, mukanya tampak menerawang jauh.
“Rian jawab pertanyaan ku!” aku mulai memaksa, aku mencium ada yang tidak baik.
“Semua selamat…..” katanya , syukurlah aku mulai senang..
“tapi tidak dengan Bela,dia harus berobat di Amerika untuk menyembuhkan kelumpuhannya” katanya sedih
“ apaaaaaa? Dia lumpuh?” Aku langsung tidak bersemangat, rasanya aku ingin jatuh,
“cewe yang aku cintai lumpuh, aku tidak bisa menjaganya.. “
“jangan menyalahkan dirimu sendiri, dia baik baik saja, selama dia di Amerika kita bisa berhubungan lewat Skype” kaa Rian menyemangatiku ..
“dan yang memberitahu mu hilang ke ayah mu adalah aku,
soalnya aku sangat bingung apa yang harus aku lakukan, aku langsung menghubungi
ayahku. Maaf ya” kata Rian memelas
“ga papa ko, karena kamu, keluarga ku jadi bersatu” kata ku sambil tersenyum
“apa maksudmu?” kara Rian bingung
“sewaktu kecelakaan itu, aku ditolong sama ibu yang tinggal didesa itu, yang ternyata itu adalah ibuku, dan ternyata ibu kandungku masih hidup” kata ku bangga
“wah anugrah Tuhan buat mu, selamat yah “ kata Rian ikut bangga.
“ga papa ko, karena kamu, keluarga ku jadi bersatu” kata ku sambil tersenyum
“apa maksudmu?” kara Rian bingung
“sewaktu kecelakaan itu, aku ditolong sama ibu yang tinggal didesa itu, yang ternyata itu adalah ibuku, dan ternyata ibu kandungku masih hidup” kata ku bangga
“wah anugrah Tuhan buat mu, selamat yah “ kata Rian ikut bangga.
Karena kejadian itu aku dapat bertemu dengan ibu kandung ku,
yang tak pernah aku temui. Tapi karena kejadian itu pula Bela wanita yang aku
suka lumpuh.. Semua kejadian pasti aka nada hikmahnya, semoga Bela dapat sembuh
dan kita dapat bersatu .. dan aku menjenguknya di Amerika pas liburan, ayah dan
ibuku pun ikut aku dah mendatkan izini dari mereka . yess!
…..
How to Deposit & Withdraw Money from William Hill - Casino
BalasHapusWilliam Hill - Your Number One Sportsbook & 우리카지노 Casino william hill | Get Exclusive No Deposit Bonuses | Make Your First Deposit With William Hill today. bk8